Jumat, 27 Juni 2014

HISAB DAN RUKYAT 1435 H

Hisab dan rukyat 1435 H
Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah.
Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang Nampak pertama kali setelah terjadinya ijtima’ (konjungsi). Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah matahari terbenam.
Kriteria Penentuan Awal Bulan Kalender Hijriyah
Di bawah ini kami sajikan beberapa kriteria yang digunakan sebagai penentuan awal bulan pada Kalender Hijriyah.
1.     Rukyatul Hilal.
Rukyatul Hilal adalah kriteria penentuan awal bulan (kalender) Hijriyah dengan merukyat (mengamati) hilal secara langsung. Apabila hilal (bulan sabit) tidak terlihat, maka bulan (kalender) berjalan digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari.
2.     Wujudul Hilal
Wujudul Hilal adalah kriteria  penentuan awal bulan dengan menggunakan dua prinsip: ijtima’ telah terjadi sebelum matahari terbenam (ijtima’ qabla ghurub), dan bulan terbenam setelah matahari terbenam, tanpa melihat berapapun ketinggian (altitude) Bulan saat Matahari terbenam.
3.     Imkanur Rukyat MABIMS Musyawarah Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Awal bulan (kalender) Hijriyah terjadi jika:
Pada saat matahari tenggelam ketinggian bulan minimum 20, dan sudut elongasi (jarak lengkung) Bulan-Matahari minimum 30 , usia bulan minimum 8 jam dihitung sejak ijtima’. Ketinggian hilal lebih dari 20 kemungkinan besar hilal dapat dilihat pada ketinggian ini. Secara praktis ,Imkanur Rukyat dimaksud untuk menjembatani metode rukyat dan metode hisab.
4.     Rukyat Global
Rukyat Global adalah kriteria penentuan awal bulan (kalender) Hijriyah yang menganut prinsip bahwa : jika satu penduduk negeri melihat hilal, maka penduduk seluruh negeri berpuasa (telah memasuki bulan hijriyah yang baru) meski yang lain mungkin belum melihatnya.
Dari perhitungan astronomis menunjukkan posisi  ijtimak (konjungsi) terjadi pada tanggal 27 Juni 2014 pukul 15.08 wib artinya saat matahari tenggelam di P.Jawa umur bulan Ramadhan sekitar 2,5 jam. Di berbagai tempat belahan bumi posisi ketinggian Hilal Bulan kami sajikan untuk tempat-tempat yang diberi tanda lingkaran sebagai perbandingan datanya sbb:
1.  POSISI PENGAMATAN  KUDUS   60 48’ LS , 110 050’ BT
TANGGAL
WAKTU HILAL

POSISI

AZIMUTH
TINGGI
27 JUNI 2014
17. 28 WIB
MATAHARI
293   30’
0
BULAN
288  50’
30’ ( 0,50)
UMUR BULAN 2 JAM 20 MENIT
Memenuhi kriteria wujudul hilal namun belum dapat dirukyat/dilihat
Titik pengamatan di Kudus 60 48’ LS   1100 50’ BT
                     Bulan sabit
                                   
              0,50
   Titik B Az 2700                              4,60                                        Matahari          horizon

2. POSISI PENGAMATAN  SAUDI ARABIA   230 15’ LU  380 42’ BT
TANGGAL
WAKTU HILAL

POSISI
AZIMUTH
TINGGI
27 JUNI 2014
23. 11 WIB
(19.11 setempat)
MATAHARI
295  40’
0
BULAN
289  40’
0
Untuk tempat-tempat disebelah utara/timur titik pengamatan tinggi bulan masih negative sedang untuk tempat-tempat disebelah selatan/barat titik pengamatan tinggi bulan sudah positif di atas ufuk horizon. Secara umum Hilal bulan sulit untuk dapat dirukyat/dilihat di Arab Saudi.
3.POSISI PENGAMATAN  KATULISTIWA AFRIKA TENGAH KONGO 
Lintang 00   ,150  18’BT
TANGGAL
WAKTU HILAL

POSISI

AZIMUTH
TINGGI
27 JUNI 2014
24.00 WIB
(18.00 setempat)
MATAHARI
293   0’
0
BULAN
288  0’
30  
UMUR BULAN 8 JAM 52 MENIT

4. POSISI PENGAMATAN  CHILI    310 LS  ,  800 BB  WILAYAH PERTAMA LIHAT BULAN DENGAN KRITERIA DANYON LIMIT MINIMAL SUDUT ANTARA BULAN MATAHARI 70 ( arc of light) VISIBILITAS CUKUP



                              
TANGGAL
WAKTU HILAL
POSISI

AZIMUTH
TINGGI
28 JUNI 2014
5. 20 WIB
(27 Juni 2014
 pkl 16.20 setempat )
MATAHARI
297  30’
0
BULAN
296  40’
70

5. POSISI PENGAMATAN  RUSIA   610  30’LU  1080  54’ BT
TANGGAL
WAKTU HILAL

POSISI

AZIMUTH
TINGGI
28 JUNI 2014
 21.45 WIB
(20.45 setempat)
MATAHARI
325  30’
0
BULAN
310  55’
-20  15’

KESIMPULAN
Berikut kami ringkaskan kemungkinan awal puasa menurut berbagai kriteria diatas
No
Kriteria
Awal Puasa
1
Wujudul Hilal
Sabtu 28 Juni 2014
2
Rukyat Hilal 
Ahad 29 Juni 2014
3
Imkanur Rukyat
Ahad 29 Juni 2014
4
Rukyat Global
Sabtu 28 Juni 2014

Catatan : penduduk muslim di Rusia diatas masih belum bisa melihat hilal bulan pada tanggal 28 juni 2014 karena Bulan tenggelam lebih dahulu daripada Matahari. Artinya jika mereka menggunakan rukyat dengan pengamatan sendiri mereka belum bisa puasa pada hari Ahad 29 Juni 2014. Dari pengalaman mereka mengikuti rukyat dari wilayah/negeri lain di sebelah selatan atau baratnya.